Melalui akun Facebooknya, Elbaz menjelaskan "Hashem Melech" yang diduga dijiplak sebagai lagu kampanye Anies-Sandi merupakan hasil mengadopsi karya musisi lain. Yaitu milik penyanyi asal Aljazair, Chab Challed.
Dalam postinganya Elbaz mengatakan jika ia mengadopsi lagu tersebut seperti penyanyi lain melakukan cover. Lagu tersebut kemudian menjadi terkenal lantaran mengandung pujian kepada Tuhan dan memiliki tempo yang mudah diingat. Ia juga mengetahui jika lagu tersebut digunakan untuk kepentingan politik di Indonesia.
"Hai teman-teman saya ingin berbagi dengan anda semua hal penting tentang lagu ini yang keluar 5 tahun yang lalu di 2013 Jadi Di Indonesia untuk tujuan politik mereka lagu terbesar dalam komunitas Yahudi sang oleh seorang penyanyi Israel untuk tujuan politik, politikus adalah anti Israel dan mereka muslim ekstrimis. Namanya Sandiaga Uno. Jadi saya harus berbagi dengan kalian semua mereka berkata aku disalin mereka begitu... lagu ini keluar sebelum ada artis seperti mark Anthony Lepaskan aku lepaskan ini dengan sampul chab chaled. Dan lagu ini menjadi lagu Yahudi terbesar di seluruh dunia di setiap negara dan Terima kasih #Tuhan untuk lagu ini dan mungkin semua extreamest orang yang ingin membunuh semua orang yang tidak beriman kepada Allah akan ada pembalasan untuk semua yang mereka lakukan dan ingin melakukan aku dunia ini. Selamat aku di sisi baiknya dunia."
Melalui tulisannya ia membantah tudingan jika dirinyalah yang menjiplak. Pasalnya lagu yang dinyanyikannya itu justru keluar lebih dulu daripada "Kobarkan Semangat". Ia bahkan menyisipkan bukti yang menunjukkan kapan lagu itu diunggah.
Sementara itu, seperti diketahui sebelumnya tim Anies-Sandi telah membantah jika lagu kampanye adalah jiplakan dari "Hashem Melech". Ia bahkan menyebut lagu "Kobarkan Semangat" keluar lebih dahulu.
EmoticonEmoticon