4 Panduan Traveling Berbarengan Kekasih Hati

Panduan Traveling Berbarengan Kekasih Hati 

4 Panduan Traveling Berbarengan Kekasih Hati

Kalimat bijak ini mungkin sudah seringkali kita saksikan serta dengar di beberapa akun media sosial. Namun izinkanlah saya memberikan satu kalimat lagi. Kurang lebih bunyinya begini : then, if you want to go far and happy, go with your dearest one. Iya, berpetualang berbarengan pasangan. 

Lakukan perjalanan berbarengan pasangan masih tetap seperti pisau bermata dua untuk beberapa orang. Ada yang tidak mau melibatkan pasangan dalam episode traveling-nya karna ia tidak mau sharing perhatian serta kebebasan sepanjang perjalanan. 

Ada yang masih tetap nyaman berpetualang dengan rekan-rekan sepermainan karna tidak mau merepotkan pasangan dengan tingkah polah beberapa rekannya ataupun demikian sebaliknya. Ada juga yg tidak meyakini sang pasangan bakal dapat menemani kandungan traveling dianya dan medan yang bakal dihadapi. 

Lantas bagaimana kita serta dia bisa rasakan pengalaman traveling yang membahagiakan? Apakah kita mesti pilih destinasi-destinasi yang romantis? Apakah kita mesti mengakomodir keringanan supaya pasanganmu tidak kerepotan sepanjang traveling Di tulisan ini saya berikan deskripsi bagaimana buat traveling yang ideal berbarengan si dia. 

1. MENENTUKAN DESTINASI 

Percayalah, membuat perjalanan yang ideal berbarengan si dia akan tidak jadi susah bila kita yaitu pribadi yang open minded. 
Hmm… tidak harus betul-betul open minded, namun cukup janganlah sok tahu. Diskusikan destinasinya! 

Janganlah meskipun memastikan destinasi tanpa ada memohon pendapat si dia, walau destinasi itu menurutmu begitu pas masuk kedalam tulisan “10 Destinasi Teromantis Era Ini untuk Pasangan Milenial”. 

Destinasi bukanlah hal terutama dalam perjalanan kalian. Namun dengan tahu destinasi, persiapan traveling kita serta dia semakin lebih masak. 
Dengan berdiskusi juga kita serta si dia bisa melukiskan ekspektasi semasing mengenai perjalanan yang bakal dikerjakan. Lagi juga, apa sih susahnya komunikasi? Kalian kan pasanganan, tho? 

2. BERBAGI TUGAS 

Karna kita serta dia tidak memakai layanan travel agent atau turut rombongan open trip, jadi kalian mesti sharing pekerjaan membuat perjalanan. 
Dari mulai berburu tiket, membuat itinerary, perbekalan makanan serta gadget sampai pilih tempat bermalam. Umpamanya kita telah umum tidur larut malam jadi dapat lebih dihandalkan untuk memburu tiket-tiket promosi yang konon tuturnya semakin banyak bertebaran di sepertiga malam. 

Atau bila si dia adalah pembaca peta yang handal, tukang kepo kelas wahid, jadi dia bisa kita percayakan untuk membuat itinerary serta temukan penginapan murah yang masih tetap nyaman ditempati. 

Terutama bila dia melek dengan bebrapa website pemberi kupon atau potongan harga akomodasi perjalanan serta penginapan seperti iPrice Indonesia. 


3. INGAT TUJUAN 

Ada pasangan yang tidak berhasil rasakan kebahagiaan sepanjang traveling karna mereka condong pikirkan serta menggunakan daya untuk beberapa hal yang sejatinya remeh seperti “kok tidak sampai-sampai”, “ah, delay! ”, “makanan/minuman/kasurnya tidak enak”, atau “kok busnya buruk? ”. 

Atau kadang-kadang mood buruk mendadak nampak karena keadaan fisik yang keletihan bila kita serta dia traveling kurun waktu lama (seperti berminggu-minggu). Tidak disangkal memanglah, mood baik tidak automatis nampak sehari-hari walau dalam keadaan tengah berlibur. 

Jadi waktu kondisi ini mulai hampiri, ingat kembali kalau destinasi bukanlah hal terutama dalam perjalanan kalian. Esensi terutama dari perjalanan kalian yaitu mengenai rasakan pengalaman baru, bukan? 

Jadi Bila pesawat delay, tidak butuh menggerutu terlalu berlebih karenanya adalah sisi dari petualanganmu. 
Kita dapat berkeliling bandara, coba beragam sarana dari mulai WiFi gratis, temukan spot photo yang instagramable atau malas-malasan di kursi pijat gratis. 


4. JANGAN TERPAKU PADA ITINERARY 

Let it flow. Bila itinerary kalian sangat padat, cobalah kurangi serta sisipkan satu atau 1/2 hari leyeh-leyeh di penginapan supaya fisik tidak drop. 
Itinerary memanglah utama, namun bagaimanapun itu bukanlah lembaran kitab suci yang perlu ditaati. Janganlah dibiarkan itinerary menyiksa petualangan kita serta dia. 

Apa pun yang kalian dapatkan sepanjang traveling, tak tahu itu enak ataupun tidak, yaitu seni dari petualangan tersebut. Tinggal bagaimana caranya kita serta si dia untuk menikmatinya. Dibawa enjoy, saja! Pernah dengar pepatah “Alam terkembang jadi guru”? Traveling ini adalah satu diantara bahan pelajaran yang bernilai dari alam. 


EmoticonEmoticon