Barang Sepele Tapi Penting yang Harus Dibawa Saat Mudik
Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) Cabang Jakarta, dr. Halik Malik, MKM, menegaskan kemacetan arus mudik dan panjangnya perjalanan sangat berdampak bagi kesehatan pemudik.
Untuk itu, sebaiknya para pemudik mempersiapkan diri agar tidak stres atau mengantuk akibat kelelahan selama perjalanan menuju kampung halaman.
"Sebelum mudik sebaiknya periksakan kesehatan, mengecek kendaraan, mempersiapkan diri, merencanakan perjalanan dengan baik, mempelajari jalur dan memahami bagaimana mencari pertolongan jika menghadapi situasi emergensi," katanya seperti dimuat dalam keterangan pers.
Pemudik juga dianjurkan untuk tidak memaksakan diri, tetap waspada dan antisipatif terhadap masalah yang ditemui di perjalanan. Selain itu, pemudik bisa memanfaatkan posko kesehatan yang tersedia di beberapa titik.
"Kementerian Kesehatan telah membuka 3.826 posko kesehatan yang tersebar di sepanjang jalur mudik Lebaran. Tahun ini disiagakan ambulans motor yang berfungsi memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan secara lebih cepat di kawasan macet," ujar Halik.
Mereka akan bertugas bersama motor kepolisian di pos terpadu sementara ambulans mobil sendiri disiagakan tiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di setiap pintu tol.
BPJS Kesehatan juga memberikan kebijakan penyederhanaan prosedur pelayanan kesehatan selama arus mudik, kasus emergensi maupun non-emergensi bisa langsung ke rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, asal membawa kartu KIS/JKN pelayanan bebas biaya berlaku sejak 19 Juni 2017 sampai dengan 2 Juli 2017.
Selain itu, terdapat layanan Kesehatan BPJS Kesehatan melalui Care Center 1500400 yang hadir 7 x 24 jam, sementara khusus layanan konsultasi kesehatan dapat diperoleh pada Senin - Jumat pukul 07.00 - 20.00 WIB.
Dokter Putro S. Muhammad selaku bidang komunikasi PDEI Jakarta pun mengimbau masyarakat agar memperhatikan keselamatan dan kesehatan selama menjalani mudik.
Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan besarnya jumlah pemudik terutama pengendara roda dua menjadi salah satu penyumbang tingginya angka kecelakaan.
Prediksi pengendara yang menggunakan sepeda motor tahun ini naik hingga 10 persen. Sementara kendaraan roda empat naik sekitar 5 persen. Ditambah lagi, 55% kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kantuk.
"Kemacetan secara umum menjadi salah satu tantangan terberat para pemudik, oleh karena itu sebaiknya masyarakat mempersiapkannya dengan optimal serta mengantisipasi segala kemungkinan yang akan menjadi kendala selama mudik. Aman berkendara dan kelengkapan perbekalan yang memadai menjadi kunci dalam menghadapi mudik," ujar Dr. Putro
Terkait keselamatan dan kenyamanan, berikut beberapa tips dari PDEI dalam menjalani mudik:
- Siapkan obat-obatan pribadi dan P3K di kendaraan masing-masing.
- Sediakan makanan pribadi yang sederhana tapi syarat kalori dan gizi yg cukup (kurma, biskuit, air mineral, air isotonik, dll); untuk antisipasi apabila kemacetan berkepanjangan.
- Khusus yang membawa bayi, sediakan susu/makanan bayi, pampers, obat-obatan sesuai dengan lamanya perjalanan.
- Persiapkan kendaraan sebelum mudik dalam kondisi sebaik mungkin, taati rambu-rambu lalu lintas.
EmoticonEmoticon