Proyek Kereta Cepat 69 Bangunan Sudah Rata Dengan Tanah


PT KAI (Kereta Api Indonesia) DAOP 2 Bandung menurnkan 480 personel gabungan baik dari internal PT KAI maupun eksternal yakni TNI/Polri, Satpol PP, Kodim Koramil dan PLN untuk menertibkan ke 69 bangunan di Kampung Andir RT 03 dan 04/03 Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (4/5). Dimana lahan tersebut akan dipergunakan untuk proyek nasional kereta cepat oleh PT KCIC.

Manager Humas PT KAI DAOP 2 Bandung Joni Martinus di lokasi mengatakan lokasi penertiban dilakukan di km 143+800 sampai km 144+300. Sebanyak 69 kepala keluarga (bangunan rumah) berusaha dirubuhkan menggunakan satu unit alat berat backhoe dibantu tim penertiban aset DAOP 2 Bandung.

"Kami sudah lakukan sosialisasi dan warga sudah menerima uang bongkar sebelumnya. Ada 66 rumah yang sudah dibongkar sendiri dan ada sisa 3 rumah serta satu musala yang belum di bonhkar. Ketiga rumah ini kami tetap bongkar sesuai dengan kesepakatan sebelumnya," tutur Joni di lokasi tadi siang.

Terkait masih adanya warga yang merasa keberatan terhadap jumlah nominal uang pengganti pembongkaran bangunan, Joni menegaskan bahwa harga tersebut sudah berdasarkan surat keputusan direksi PT Kereta Api Indonesia yakni uang bongkar bangunan tersebut sebesar Rp 250 ribu per meter persegi untuk rumah permanen dan Rp 200 ribu per meter persegi untuk rumah semi permanen.

"Setiap ada penertiban pasti ada dampak sosial dan hukum kami membayar uang bongkar sesuai dengan surat keputusan direksi PT KAI. Jadi kalau ada warga yang merasa keberatan, kami tegaskan ini bukan uang ganti rugi, kami tidak membeli tanah warga tapi kami memanfaatkan aset PT KAI yang sudah digunakan oleh warga. Uang ini sebagai bentuk tali asih atau keruhiman," tuturnya.

Berdasarkan pantauan Tribun, ratusan personel gabungan internal PT KAI DAOP 2 Bandung maupun eksternal yakni petugas TNI/Polri, Satpol PP, PLN dan Kodim Koramil dibantu sebuah alat berat tampak meratakan sisa-sisa bangunan rumah yang sudah dibongkar sebelumnya. Kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 07.30 pagi tadi. Tidak ada penolakan dari warga hanya saja masih ada dua keluaraga yang masih tinggal di kediamannya sehingga petugas tim penertiban aset DAOP 2 Bandung ikut membantu membongkar rumah warga.

"Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kami siagakan ambulan dan PLN untuk antisiapasi. Program ini kami lakukan untuk mendukung program pemerintah dalam mebangun KCIC Bandung-Jakarta," ujarnya.



Sumber: Tribun Jabar


EmoticonEmoticon