Cara Bikin Anak Semangat Belajar di Rumah
Setiap pulang sekolah, anak Anda seakan lebih tertarik bermain atau bahkan tidur dibandingkan memelajari kembali apa yang sudah didapatnya.
Bahkan, saat waktunya belajar, dia lebih bersantai di kamarnya atau main gadget. Sebelum marah dan menegur si kecil, coba Anda perhatikan dahulu kondisi rumah. Pasalnya kondisi rumah seperti inilah yang akan membuatnya semangat belajar.
Gunakan warna pastel
Kamar anak yang dibiarkan menggunakan cat dinding putih akan memberikan kesan monoton. Bukannya meningkatkan kreativitas si kecil, anak justru bosan bahkan selalu mengantuk saat berada di dalam kamar.
Segarkan semangatnya dengan memberikan warna-warna ceria di kamarnya. Misalnya, untuk cat dinding gunakan warna pastel, lalu tambahkan warna merah untuk beberapa perlengkapannya seperti frame foto di dinding.
Tempelkan foto liburan
Pajang foto liburan atau foto tempat yang disukai anak. Katakan jika dia mau belajar dengan keras dan memberikan prestasi yang bagus di sekolah, momen seru seperti di foto itu bisa terulang lagi. Kadang anak butuh reward untuk kerja kerasnya yang menandakan dia dihargai.
Lagipula berlibur tak harus ke luar negeri, Anda bisa mengajaknya untuk liburan di kampung halaman, sekadar bermain di taman, atau makan di resto favoritnya.
Tambahkan pengharum ruangan
Bukan hanya kamar dan ruang keluarga yang butuh pengharum ruangan yang menyegarkan, tapi kamar si kecil pun memerlukannya. Tapi jangan gunakan pengharum yang kelewat kalem aromanya, seperti vanila. Gunakan aroma terapi yang menyegarkan dan membangkitkan semangat seperti aroma buah.
Pastikan kamar tetap lapang
Salah satu yang membuat anak malas berada di rumah apalagi kamarnya adalah jika kondisinya berantakan dan penuh barang. Sesuaikan furnitur dengan luas rumah Anda, dan sesuaikan barang anak dengan kondisi kamarnya.
Yang penting di kamar anak adalah ranjang, lemari, dan meja belajar. Untuk mainan, tempatkan di ruangan lain sehingga anak tidak terganggu keinginan bermain setiap kali belajar.
Anda boleh saja menempatkan dua anak dalam satu kamar, namun hanya sampai usia tertentu. Selain karena pertimbangan psikologi, anak yang makin besar punya kebutuhan yang bertambah dan berbeda-beda, sehingga butuh ruang privat.
EmoticonEmoticon